Tingkatkan Efisiensi dan Dukung SDGs, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Face Recognition

Kamis, 21 Nov 2024 13:58
Pencapaian SDGs Dipercepat, Teknologi Face Recognition Resmi Hadir di Daop 3 Cirebon. Ist

RINGKASNEWS.ID - KAI Daop 3 Cirebon terus berinovasi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menghadirkan teknologi face recognition. Teknologi ini dinilai memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi layanan kepada pelanggan.

Vice President Daop 3 Cirebon, Mohamad Arie Faturrochman, menjelaskan, penerapan teknologi ini mampu mengurangi penggunaan tiket berbasis kertas, mendukung pengelolaan sumber daya berkelanjutan, dan mempercepat proses boarding. 

"Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi antrean, terutama di musim libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru," ujar Arie pada Kamis (21/11/2024).

Melalui face recognition, calon penumpang cukup memindai wajah di pintu boarding. Jika identitas, data tiket, dan persyaratan lainnya sesuai, pintu otomatis terbuka. Teknologi ini telah terintegrasi dengan sistem keamanan berstandar internasional ISO 27001 untuk memastikan perlindungan data penumpang.

"Data penumpang seperti nama, NIK, dan foto disimpan dengan aman di infrastruktur KAI dan hanya digunakan untuk keperluan boarding. Data ini akan dihapus secara otomatis setelah satu tahun, dan penumpang juga dapat meminta penghapusan data kapan saja," jelas Arie.

Hingga Oktober 2024, tercatat 219.353 penumpang telah memanfaatkan teknologi ini di Stasiun Cirebon. Proses registrasi layanan dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI atau langsung di stasiun menggunakan mesin Check In Counter (CIC) atau bantuan petugas.

"Bagi penumpang tanpa e-KTP, seperti anak-anak, registrasi dapat dilakukan melalui layanan khusus di stasiun. Proses registrasi cukup dilakukan sekali dan berlaku seterusnya," tambahnya.

Saat ini, fasilitas face recognition tersedia di 20 stasiun utama di Indonesia, termasuk Stasiun Gambir, Bandung, Semarang Tawang, Surabaya Gubeng, dan Medan. Teknologi ini diharapkan terus diperluas ke lebih banyak stasiun di masa depan sebagai bagian dari komitmen KAI terhadap layanan modern yang berkelanjutan.

“Integrasi teknologi ramah lingkungan ini menunjukkan langkah nyata KAI dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan,” tutup Arie.

Berita Terkini