RINGKASNEWS.ID - Kota Cirebon menghadapi tantangan besar dalam penanganan HIV/AIDS, dengan data menunjukkan 2.425 kasus HIV dan 932 kasus AIDS sejak 2006 hingga Oktober 2024. Prevalensi yang terus meningkat ini menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini.
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi menyatakan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS memerlukan pendekatan yang lebih konkret.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada seremoni. Angka-angka ini menunjukkan bahwa kita perlu langkah nyata untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam akses layanan kesehatan,” tegasnya, Rabu (4/12/2024).
Untuk itu, Pemkot Cirebon berfokus pada program-program advokasi dan edukasi. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah kampanye anti-stigma yang melibatkan tokoh masyarakat dan media lokal.
"Pemerintah juga berupaya meningkatkan akses terhadap terapi antiretroviral (ARV) bagi ODHA, agar mereka dapat menjalani hidup sehat dan produktif," ungkapnya.
Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati menambahkan, kolaborasi berbagai pihak sangat penting sebab tantangan ini bukan hanya tugas pemerintah, namun sektor swasta, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum harus ikut terlibat.
"Melalui tema “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa,” Kota Cirebon menargetkan pencapaian "Three Zeros": tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma serta diskriminasi," ujarnya.
Dengan pendekatan yang lebih terarah dan kolaboratif, diharapkan HIV/AIDS dapat ditekan, sehingga target bebas AIDS pada 2030 bisa tercapai.