Wali Kota Cirebon Buka Forum RPJMD dan Musrenbang RKPD

Senin, 21 Apr 2025 16:18
Wali Kota Cirebon Effendi Edo (tengah) bersama Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati (kanan) dan Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistyo (kiri) saat pembukaan Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025–2029 dan Musrenbang RKPD 2026, Senin (21/4). Ist

RINGKASNEWS.ID - Langkah awal untuk menentukan arah pembangunan Kota Cirebon lima tahun ke depan resmi dimulai, pada Senin (21/4/2025).

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, membuka Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025–2029 sekaligus Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026.

Acara ini digelar di Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) dan dihadiri berbagai elemen masyarakat serta jajaran pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Edo menegaskan, tahun 2025 adalah titik start yang krusial. "Ini fase awal yang menentukan ke mana arah pembangunan Cirebon ke depan. Bukan cuma soal dokumen, tapi soal strategi jangka panjang," ungkapnya.

Sejak dilantik pada Februari lalu, Edo bersama timnya langsung bergerak menyusun RPJMD, dokumen penting yang akan menjadi panduan selama masa kepemimpinannya hingga 2029.

RPJMD ini merupakan turunan dari visi besar pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Cirebon 2025–2045 yang sudah lebih dulu ditetapkan.

“RPJMD ini kita ibaratkan peta jalan. Dari sinilah arah pembangunan kita digariskan, yang kemudian diterjemahkan setiap tahunnya lewat RKPD. Tahun 2026 nanti jadi langkah pertama dalam mewujudkan itu,” jelasnya.

Edo juga memperkenalkan visi baru yang akan menjadi dasar pembangunan Cirebon ke depan: “Kota Cirebon yang Setara Berkelanjutan.”

Sebuah visi yang menurutnya, mengedepankan kesetaraan bagi semua warga, tanpa terkecuali, serta pembangunan yang konsisten lintas waktu dan generasi.

Untuk mendukung visi tersebut, Pemkot sudah merumuskan lima misi utama, mulai dari penguatan SDM dan ekonomi lokal, hingga pelestarian lingkungan dan budaya.

Semua misi ini kemudian diterjemahkan ke dalam lima prioritas pembangunan daerah yang akan mulai dijalankan secara konkret pada 2026.

Dalam forum itu, Edo juga mengingatkan pentingnya kerja bareng antara semua perangkat daerah. Ia menekankan, perencanaan harus dilakukan secara terintegrasi dan berbasis data.

Sistem seperti Cirebon Satu Data dan e-Walidata diharapkan bisa jadi fondasi dalam menyusun program yang tepat sasaran.

“Forum ini bukan cuma seremonial. Setiap masukan dari masyarakat hari ini akan jadi bagian penting dari kebijakan kita ke depan. Kita ingin pembangunan yang tidak hanya memenuhi target, tapi juga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.

Menutup sambutannya, Edo mengingatkan pentingnya sinergi antarlembaga, baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional.

“Kita enggak bisa jalan sendiri. Semua harus saling nyambung, saling menguatkan, demi kemajuan Cirebon yang kita cintai bersama,” tandasnya.

Berita Terkini