RINGKASNEWS.ID - Panglima Tinggi Laskar Agung Nuswantara Prabu Diaz menegaskan bahwa spekulasi netizen terkait kasus Vina mengalihkan fokus dari inti masalah.
Seperti diketahui kasus ini kembali mencuat setelah film "Vina Sebelum Tujuh Hari" menjadi viral dengan lebih dari tiga juta penonton.
"Sejak film Vina menjadi viral, banyak komentar di media sosial yang mengaburkan fokus utama, yaitu kematian Eki dan Vina," ujar Prabu Diaz, Senin (20/5/2024).
Ia mengingatkan, masih ada tiga tersangka yang belum tertangkap, dan polisi menghadapi kesulitan dalam mencarinya meski identitas mereka sudah diketahui.
Prabu Diaz juga menyoroti banyak spekulasi mengaitkan kasus ini dengan pejabat tinggi atau mantan Kapolres Cirebon Kota, Adi Vivid Bachtiar.
"Beliau menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota pada Desember 2016, sedangkan kasus Vina terjadi pada Agustus 2016. Jadi, tidak mungkin Adi Vivid merekayasa kasus yang terjadi lima bulan sebelum dia menjabat," ucapnya.
Dirinya pun menyampaikan, masyarakat harusnya berterima kasih kepada Indra Jafar, yang mengungkap kasus ini ketika menjabat Kapolres Cirebon Kota, sebelum kasusnya dilanjutkan oleh Polda Jawa Barat.
"Kami berharap netizen dapat membantu dengan informasi relevan dan tidak mengganggu proses hukum," tegasnya.
Prabu Diaz juga mengingatkan agar masyarakat tak menebarkan fitnah maupun berita bohong dengan menggiring opini yang tidak jelas dan tidak berdasarkan Fakta di lapangan.
"Kami mengapresiasi kepolisian yang terus berupaya mengungkap kebenaran. Terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras. Kami berharap keadilan segera ditegakkan," pungkasnya.