RINGKASNEWS.ID - Dalam rangka HUT ke-112 Stasiun Cirebon, KAI Daop 3 Cirebon bersama IRPS dan Cirebon History menggelar Napak Tilas Jalur Kereta Api (KA) dari Stasiun Cirebon hingga Jalan Pilang Kota Cirebon.
Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul menyampaikan, Jalur tersebut merupakan jalur KA Non Aktif Cirebon-Kadipaten. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pecinta sejarah dari komunitas Cirebon History.
"Dan juga diikuti oleh Indonesian Railways Preservation Society (IRPS), tujuannya agar generasi muda lebih mengenal lagi sejarah panjang perkeretaapian di Cirebon," kata Rokhmad, Senin (10/6/2024).
Selain itu, pihaknya juga menyapa para penumpang yang sedang menunggu keberangkatan KA di Stasiun Cirebon dan memberikan souvenir bagi pengguna Aplikasi Access by KAI.
Kegiatan selanjutnya, Daop 3 Cirebon bersama Cirebon History dan IRPS melakukan sosialisasi keselamatan di Perlintasan Sebidang (JPL 200) di Jalan Slamet Riyadi Krucuk, Kota Cirebon.
"Dengan tagline "BERTEMAN" (Berhenti, Tengok Kanan-Kiri, Aman, Jalan) diharapkan menjadi perhatian, karena arus lalu lintas kendaraan lebih padat dan kecepatan kereta api 120 km/jam," ujar Rokhmad.
Seperti diketahui, Stasiun Cirebon di desain oleh arsitek Belanda bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen yang diresmikan pada 3 Juni 1912 bersamaan dengan dibukanya lintas milik SS Cikampek-Cirebon sejauh 137 kilometer.
Kemudian Stasiun Cirebon ditetapkan sebagai bangunan stasiun cagar budaya berdasarkan SK Menbudpar No:PM. 58/PW.007/MKP/2010.
Posisi stasiun Daop 3 Cirebon termasuk strategis karena berada tidak jauh dari persimpangan dua jalur yaitu menuju Purwokerto-Kroya dan jalur utara ke arah Semarang.
Sebagai stasiun besar, semua kereta api kelas komersial (bisnis-eksekutif) berhenti di stasiun ini. Stasiun Cirebon merupakan tipe stasiun satu muka, dimana posisi emplasemen sejajar dengan bangunan stasiun.