RINGKASNEWS.ID - Pasca insiden runtuhnya atap baja ringan di SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon, kualitas infrastruktur pendidikan semakin menjadi sorotan. DPRD Kabupaten Cirebon menyatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan fasilitas pendidikan.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh tahapan pembangunan sekolah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya.
"Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama," ujar Sophi, Rabu (11/12/2024).
Sebagai tindak lanjut, DPRD Kabupaten Cirebon akan memanggil berbagai pihak terkait untuk mengevaluasi pembangunan sekolah yang ambruk tersebut.
Penekanan diberikan pada pentingnya standar keamanan dan teknis yang dipatuhi dalam setiap proyek pembangunan fasilitas pendidikan.
“Kami akan memeriksa pihak-pihak yang bertanggung jawab dan mencari solusi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. DPRD juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki sistem pengawasan,” jelasnya.
Insiden ini, menurut Sophi, menjadi pengingat pentingnya perhatian lebih terhadap fasilitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan infrastruktur layak.
Ia juga memastikan bahwa DPRD akan bekerja sama dengan Komisi IV untuk menyusun kebijakan yang memperketat pengawasan proyek pembangunan sekolah.
“Atap yang runtuh ini harus menjadi peringatan serius. Kami berkomitmen memperbaiki kualitas pembangunan agar infrastruktur pendidikan di Cirebon benar-benar aman dan nyaman untuk siswa,” tambahnya.
Sebelumnya, insiden ambruknya atap ini mencakup dua ruang kelas siswa kelas 9 dan satu laboratorium, yang mengakibatkan tujuh siswa terluka.
Peristiwa tersebut memicu keprihatinan publik dan mendorong evaluasi besar-besaran terhadap standar keamanan proyek sekolah di wilayah Kabupaten Cirebon. DPRD memastikan akan terus memantau proses perbaikan hingga tuntas.